Lubuklinggau, wordpress-559366-2394646.cloudwaysapps.com- Rusaknya inclinator atau kereta miring dan shelter di kawasan Bukit Sulap, ternyata diakibatkan faktor alam, satwa dan ulah manusia.
Direktur PT Linggau Bisa Eddy Saputra melalui General Manager PT Linggau Bisa, Hansein menyampaikan, kerusakan yang terjadi tersebut dikarenakan oleh kawanan monyet liar yang berada di Bukit Sulap.
“Awalnya kita tidak yakin, tapi ketika dicek benar sekali kerusakan shelter, seperti plafon yang sempat viral beberapa hari ini, itu semua diakibatkan ulah monyet liar yang ganas. Kalau lantai keramik, itu rusaknya oleh pengunjung yang jahil, karena ada bekas ketokan benda keras, sehingga marmer banyak rusak. Kalau kelistikan itu kan sempat diketahui karena beberapa waktu lalu terjadi pencurian kabel,” ungkap Hansein saat dihubungi wartawan, Rabu (10/8/2022).
Ketika awak media bertanya terkait pemeliharaan inclinator yang berada di kawasan Bukit Sulap tersebut, menurut Hansein pihaknya hanya melakukan pemeliharaan ringan saja, seperti membersihkan rumput di sekitaran tangga menuju ke atas, termasuk yang disamping inclinator, serta di jembatan bawah yang dipakai oleh kegiatan balap sepeda belum lama ini,” tambahnya.
Selain itu juga, PT Linggau Bisa bersama pihak TNKS membuat program kerja, seperti membuat papan larangan, dijelaskannya larangan tersebut yang berisi larangan tidak boleh membuang sampah di sekitaran kawasan Bukit Sulap.
“Termasuk larangan untuk tidak menebang pohon,” ujarnya.
Ia menyampaikan, untuk pengawasan keamanan di kawasan Bukit Sulap, menurut Hansein bahwa sebelum pandemi covid-19, pihaknya ada kru jaga malam.
“Pengawasannya sangat aktif dan rutin dilakukan setiap hari dan sampai malam. Tapi, masuk tahun 2021 keamanannya digantikan oleh SatPol PP. Bentuk pengawasannya hanya patroli bekerjasama dengan TNKS,” pungkasnya. (Fahmi/bbj)