Musi Rawas, wordpress-559366-2394646.cloudwaysapps.com – Pembagian bantuan sosial sembako (BSS) di Kantor Camat STL Ulu Terawas, menimbulkan polemik, sebab di tengah gencarnya semua pihak menangani pandemi, malahan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas menggelar kegiatan yang nyatanya memicu kerumunan, Kamis (3/3).
Kantor Camat STL Ulu Terawas yang haru ini, Kamis (3/3) semestinya tidak ada aktivitas, dikejutkan dengan pembagian BSS yang penerima se-kecamatan dikumpulkan di satu lokasi, sehingga kerumunan ribuan orang tak terhindarkan.
Akibat kejadian ini, dua anggota DPRD daerah pemilihan (dapil) III Kabupaten Musi Rawas, Effendi Wandaria dari fraksi Partai Nasdem dan Doni Iskandar dari fraksi Partai Golkar merasa geram dan meminta Pemkab Musi Rawas mengevaluasi jajarannya.
Informasi yang dihimpun oleh awak media di lapangan, kerumunan yang terjadi karena warga penerima manfaat BSS, dari seluruh desa dan kelurahan di kecamatan STL Ulu Terawas berkumpul di tempat yang sama.
Effendi Wandaria yang langsung turun di lokasi kerumunan, mengaku menyayangkan atas kejadian ini karena kerumunan itu dalam jumlah besar. Bahkan, sempat terjadi kemacetan panjang kendaraan dan kekisruhan sesama warga mengantri pembagian BSS.
“Bagaimana tidak macet dan kisruh, kalau dari seluruh desa kumpul di tempat yang sama. Seharusnya, jadwal pembagiannya dibagi, agar hal seperti ini tidak terjadi. Kemudian, kami minta untuk dinas terkait ataupun lembaga yang bertanggung jawab segera memberikan sanksi. Jangan sampai ini terjadi di tempat lain, bukan hanya di kecamatan terawas saja, tetapi di seluruh wilayah di Kabupaten Musi Rawas,” tegas Effendi.
Sementara itu, Doni Iskandar yang juga turun langsung melihat keramaian dan kerumunan tersebut, mengkhawatirkan akan adanya peningkatan penyebaran virus covid – 19. Sebab, warga yang dikumpulkan untuk mengambil pembagian BSS, selain berkerumun dengan jumlah yang besar, nyatanya juga banyak yang tidak mematuhi prokes covid-19.
“Jangankan warga untuk diarahkan prokes. Sarana dan tempat pembagian BSS terlihat tidak dilengkapi protokol kesehatan, seperti halnya tempat cuci tangan dan masker. Jadi, untuk satgas covid 19, untuk segera memberikan teguran keras pada pihak yang bertanggung jawab. Yang kami ketahui, program ini melalui kantor pos,” tegas Doni.
Sementara itu, Camat STL Ulu Terawas, Ruring Elfonso saat dihubungi, mengaku tidak mengetahui terkait jadwal pembagian BSS tersebut karena tanpa koordinasi.
“Saya saja kaget. Tahu kejadian itu saya langsung menghubungi Kapolsek dan Danramil untuk mengecek lokasi. Tidak ada pemberitahuan sama sekali. Apalagi ini kan tanggal merah atau hari libur. Jadi kegiatan ini tanpa koordinasi dulu. Alhamdulillah, tadi Kapolsek dan Danramil juga membantu menertibkan,” singkat Ruring. (Fahmi)